Dewasa ini terjadi perkembangan yang pesat, khususnya pada perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang industri manufaktur. Seiring dengan pertumbuhan populasi penduduk yang tersebar baik di kawasan perkotaan maupun pedesaan bahkan sampai ke pedalaman, maka kebutuhan akan fasilitas hunian, perhotelan, perkantoran, pertokoan, dan yang lainnya sangat urgen (penting) untuk diupayakan pemenuhannya. Diantara industri manufaktur tersebut adalah industri furnitur yang terus berinovasi baik sistem pengerjaannya maupun varian bentuk dan fungsinya. Banyak jenis material sebagai bahan baku furnitur, diantaranya adalah : Kayu solid (utuh), partikel board, MDF, HDF, Blockboard, teakblock, plywood dan sejenisnya, PVC, dan yang lainnya. Diantara material yang penggunaannya cukup populer dikalangan industri furnitur adalah PVC (Polivinil Clorida) atau disebut juga Vinyl yang termasuk polimer termoplastik dengan jumlah pemakai terbanyak ketiga di dunia setelah bahan polietilena dan polipropilena. Banyak kelebihan yang dimiliki material ini, antara lain harganya yang relatif murah, durabilitas yang sangat prima, ringan, tahan terhadap panas, api, dan bahan kimia, serta dapat dibentuk secara fleksibel dan elastis. Disamping banyaknya kelebihan dari material PVC, juga terdapat beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan dalam penggunaannya, antara lain material tersebut termasuk yang paling sulit didaur ulang sehingga tidak ramah lingkungan, dan memerlukan penanganan khusus dalam proses potong material PVC serta pemasangannya supaya hasilnya rapi sesuai standar.
Dengan banyaknya permintaan terhadap material ini, menunjukkan bahwa material tersebut sangat cocok digunakan sebagai bahan dasar pembuatan furnitur. Maka sangatlah perlu untuk mengubah pola pengerjaannya dari sistem manual kepada sistem pemograman komputer. Sehingga pengerjaan potong material PVC akan lebih cepat, presisi, konsisten, dan halus. Ada dua alat berbasis pemograman komputer untuk pengerjaan memotong (cutting), mengukir/memahat (engraving), dan memberi penandaan (marking), yaitu mesin CNC Router dan mesin Laser Cutting. Keduanya mempunyai fungsi yang relatif sama yang disesuaikan dengan kebutuhan. Mesin CNC Router menggunakan mata bor yang dipasang di kepala motor spindle yang bisa bergerak secara otomatis, dan dapat diganti sesuai dengan kebutuhan. Sedangkan mesin Laser Cutting dalam pengerjaannya menggunakan sinar laser sebagai alat untuk memotong, mengukir, maupun memberi penandaan (marking). Sinar laser dihasilkan dari tabung gas CO2, sinarnya dipantulkan dengan lensa pantul dan lensa fokus, yang pergerakannya diatur secara otomatis disesuaikan dengan program setingannya.
Berbeda dengan mesin CNC Router, mesin Laser Cutting ini hanya memiliki pergerakan 2 axis (maju-mundur, kiri-kanan), sehingga lebih bermanfaat untuk proses pengerjaan memotong dan memberi tanda (marking). Sedangkan untuk pengerjaan mengukir, mesin ini hanya bisa melakukan graving 2 dimensi. Dengan menggunakan mesin ini hasilnya lebih halus dan detail. Mesin CNC Router memiliki kelebihan yaitu memiliki pergerakan 3 axis (maju-mundur, kanan-kiri, naik-turun), sehingga mampu menggravir (mengukir) secara 3 dimensi. Khusus untuk pemotongan material PVC, maka penggunaan mesin CNC Router sangat cocok. Disamping proses pemotongannya lebih cepat dan presisi, hasilnya pun lebih rapi dan konsisten.
Demikianlah penjelasan singkat tentang pola kerja mesin potong, ukir, dan pemberi tanda (marking) yang berbasis pemograman komputer dibandingkan dengan pola kerja manual dengan menggunakan peralatan konvensional pada berbagai jenis material, khususnya bahan dasar furnitur yang diantaranya adalah material PVC. Ternyata dengan menggunakan mesin CNC Router, hasil dari proses potong material PVC lebih cepat, presisi, halus, detail, dan konsisten. Kami dari Jasa CNC Router Tangerang, siap melayani berbagai jasa pemotongan, pengukiran, dan pembuatan tanda (marking). Semoga penjelasan ini bermanfaat khususnya bagi perusahaan yang bergerak di bidang industri furnitur, Kontraktor Interior, dan yang lainnya